Selaku umat Kristiani yang demikian yakin pada kasih-Nya semestinya kamu menjumpai-Nya tiap akhir minggu datang. Meminta, menyanyi, bersuka cita, melayani-Nya.
Tetapi selaku manusia, kamu diberi seribu satu argumen untuk menampik tiba berkunjung Si Pembuat. Entahlah itu repot dengan pekerjaan, ada acara lain, sampai malas pergi sebab malas saja. Apa kamu salah satunya umat Kristiani yang berasa malas bila harus ke rumah Tuhan di akhir pekan? Bila iya, mudah-mudahan saja tulisan ini dapat buka matamu.
Memang betul Tuhan berada di mana-mana, terhitung di hati kita. Tetapi, itu bukan justifikasi yang dapat kamu lontarkan waktu malas ke rumah Tuhan. Saran orangtua akan lagi terikut. Tetapi toh kita masih bertandang ke rumah mereka, bahkan juga sesudah punyai anak dan memiliki keluarga.
Apa kelirunya ke rumah Tuhan untuk mengucapkan sukur atas semua anugerah? Ini ialah penghormatan paling simpel, yang dapat kau kerjakan selaku hamba.
Kamu dapat berdoa sendiri di dalam rumah atau dimana saja kamu ada, Tuhan tidak selanjutnya tutup telinga sebab tahu kamu tidak berdoa dari gereja. Tidakkah ini berarti Tuhan benar-benar baik hati? Mengapa Dia yang punyai keluasan jenis ini malah malas kamu jumpai?
Tidak dapat disangkal, manusia memang tempatnya salah. Kadang kita juga cuman ingat untuk ke gereja ketika sedang diterpa dengan bermacam masalah. Ketika kita sedang perlu pencerahan sebab menganggap berjalan di jalur yang buntet, kita akan berlomba untuk kembali ke Tuhan dan berdoa siang malam minta kontribusi.